Aku menemukan dua quotes yang “sifatnya” kontradiktif. Seperti apa? Apakah benar kata “kontradiktif” tepat untuknya?
Pertama,
“Practice make perfect”, dengan selalu giat berlatih maka
akan membuat diri kita semakin baik dalam suatu bidang tertentu. Selalu
mencoba dan terus mencoba walau dalam perjalanannya tersandung
kegagalan, karena ingat petuah kegagalan adalah awal dari kesuksesan.
Maka percaya bahwa setelah kegagalan pasti akan terbit kesuksesan
kepadanya. Practice make perfect. Hmm…
Kedua,
“Nobody Perfect”, mengingatkan kita, manusia, bahwa tidak
ada yang sempurna. Manusia sempurna hanya jika dibandingkan dengan
makhluk-makhluk lain ciptaan-Nya karena mendapatkan sesuatu yang tidak
dimiliki oleh makhluk lain, akal pikiran. Tidak ada manusia yang tak
pernah luput dari kesalahan. Setiap manusia pasti pernah berbuat suatu
kesalahan, karena kita mempunyai nafsu. Nobody perfect mengingatkan kita bahwa hanya Tuhanlah yang Maha Sempurna, tidak ada yang lainnya. Nobody, body, karena Tuhan adalah dzat yang paling mulia, bukan termasuk ke dalam “body”.
Setelah melihat dua quotes di atas, ada dua golongan manusia berdasarkan cara masing-masing mereka menginterpretasikan kedua quotes tersebut.
Pertama,
“Practice make perfect”, but “nobody perfect”.
Selalu berlatih akan membuat kita menjadi sempurna, tapi tidak ada satu
pun yang sempurna di dunia ini. Tidak ada yang sempurna di dunia ini,
dunia yang penuh dengan franchise ini. Jadi buat apa kita
bersusah payah mengeluarkan tenaga dan menyisihkan pikiran hanya untuk
berlatih. Berlatih hanya akan menghasilkan kesia-siaan karena nobody perfect. Kita tidak akan pernah mencapai apa yang dinamakan kesempurnaan. Sia-sia.
Kedua,
“Practice make perfect”, and ”nobody perfect”. Selalu
berlatih/ mencari ilmu akan membuat kita sempurna, dan tidak ada satu
pun yang sempurna. Menarik kesimpulan bahwa kita harus senantiasa terus
berlatih/ mencari ilmu hingga terpisahnya nyawa dari raga kita. Apabila
orang sudah (merasa) sempurna dan tidak lagi mencari ilmu, maka
berhentilah peradaban. Practice make perfect and nobody perfect
menjadi semacam motivasi atau dorongan bagi kita untuk senantiasa
belajar dan berlatih agar selalu menghasilkan inovasi-inovasi baru yang
berguna bagi manusia, bahkan seluruh makhluk hidup di dunia. Berguna.
Lalu apakah kedua quotes tersebut adalah kontradiktif?
Menurut aku pribadi, mereka (baca: kedua quotes tersebut di
atas) tidak bersifat kontradiktif. Mereka bersifat komplementer, saling
mengisi, saling melengkapi satu sama lain. Walaupun berdiri sendiri pun
mereka tetap mempunyai arti yang kuat. Dan apabila bersatu, arti mereka
akan semakin kuat.
Menanggapi kedua quotes di atas, termasuk golongan manakah kita dalam menginterpretasikannya? :)